
Fakta: DBD di Ponorogo Meningkat, Dinkes Belum Tetapkan KLB
Beredar berita dari gemasuryafm.com yang menginformasikan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo yang mengungkapkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan pada bulan Januari tercatat 7 kasus dan meningkat 11 kasus pada bulan Februari. Lonjakan paling drastis terjadi pada bulan Maret mencapai 75 kasus. Berdasarkan hasil analisis, berita tersebut adalah fakta. Menurut kabar dari Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Ponorogo, Anik Setyorini, ada dua kasus yang berujung pada kematian, namun belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya pencegahan telah dilakukan aktif melalui media sosial dan media massa dengan mengkampanyekan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging. Meningkatnya kasus DBD disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi pada bulan Maret dan April, mengakibatkan genangan air di berbagai tempat. Dalam menetapkan kasus DBD, Dinas Kesehatan menggunakan kriteria dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan penurunan jumlah trombosit di bawah 100 ribu dan kadar hematokrit. Meskipun gejala seperti demam, panas dingin, dan ciri-ciri DBD telah diamati, tidak semua kasus demam mengarah pada DBD, beberapa di antaranya bisa jadi akibat penyakit lain seperti Chikungunya atau bahkan Covid-19. Kejadian ini juga diliput oleh portal berita lokal yaitu https://gemasuryafm.com.