Cek Hoaks atau Fakta ?

masukkan kata kunci anda.

Fakta: Imbas Perang dan Boikot, 46.000 Bisnis di Israel Bangkrut

  • Fakta

Beredar informasi terkait imbas perang dan boikot produk Israel yang membuat 46.000 bisnis di Israel mengalami kebangkrutan. Informasi tersebut pertama kali disebarkan pada 19 Juli 2024 melalui Instagram. Berdasarkan hasil analisis, informasi tersebut adalah fakta. Media nasional Tempo.co mengutip data dari perusahaan Coface Bdi, yaitu sejak awal perang Israel di Gaza, 46.000 bisnis di Israel bangkrut. Menurut Yoel Amir, CEO Coface Bdi, angka kebangkrutan mencakup berbagai sektor. Bahkan sekitar 77% dari 46.000 bisnis yang tutup sejak awal perang adalah usaha kecil dengan hingga lima karyawan, yaitu sekitar 35.000 bisnis. Media Israel melaporkan, mengutip peringkat risiko Coface Bdi, bahwa sektor industri yang paling rentan adalah konstruksi dan sektor terkait seperti keramik, pendingin ruangan, aluminium, dan bahan bangunan. Industri pariwisata juga terpukul keras akibat hampir tidak adanya turis asing dan kondisi lokasi yang menyerupai zona pertempuran. Sektor pertanian menghadapi kekurangan tenaga kerja karena terletak di daerah konflik. Penutupan bisnis berdampak pada pelanggan, pemasok, dan ekosistem mereka. Penurunan aktivitas yang signifikan tercatat di berbagai sektor, dengan survei menunjukkan bahwa sekitar 56% manajer melaporkan penurunan aktivitas sejak perang dimulai. Rincian dampak menunjukkan sektor konstruksi terdampak 27%, jasa 19%, industri dan pertanian 17%, perdagangan 12%, serta teknologi tinggi 11%. Sektor makanan dan minuman hanya terpengaruh sekitar 6%. Diperkirakan sekitar 60.000 bisnis akan tutup pada akhir tahun 2024. Tantangan yang dihadapi termasuk kekurangan tenaga kerja, penurunan penjualan, biaya tinggi, masalah logistik, kekurangan bahan baku, dan gangguan rantai pasokan.

Permohonan Klarifikasi

Kirimkan detail informasi yang kamu dapat, akan kami bantu cari klarifikasinya dalam 1x24 jam.