
Fakta: Kisah Naufal, Peserta SNBT Tunarungu yang Diminta Lepas Alat Bantu Dengar dan Berakhir Gagal
Beredar unggahan di TikTok yang menginformasikan bahwa salah satu peserta SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) tunarungu diminta melepas alat bantu dengarnya, dan akhirnya gagal lulus tes. Informasi tersebut diunggah pada 19 Juni 2024 dengan keterangan 'Siswa Tunarungu yang Diminta Lepas Alat Bantu Gagal dalam Tes SNBT'. Berdasarkan hasil analisis, informasi tersebut adalah fakta. Kejadian ini dialami oleh Naufal Athallah, siswa kelas 12 SMK di Tangerang Selatan. Saat itu, Naufal mengikuti SNBT di Universitas Indonesia (UI). Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Rahmawati, menyatakan bahwa panitia Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) SNBT tidak menyediakan ruangan khusus untuk disabilitas. Panitia melarang peserta menggunakan alat bantu dengar karena ujian sifatnya visual dan naratif,bukan audio. Semua petunjuk, aturan, tata tertib dan petunjuk soal sudah tertulis di layar komputer. sehingga, penggunaan alat bantu dengar dinilai tidak diperlukan. Sementara itu, Dokter spesialis THT dari RSIA Anugerah Semarang, Alberta Widya Kristanti, membenarkan bahwa penderita tunarungu dapat mengalami gangguan jika alat bantu dengarnya dilepas. Dokter THT RSCM Jakarta, Tri Juda Airlangga, menambahkan bahwa telinga penderita tunarungu tanpa alat bantu dengar akan berdengung. Hal ini juga bisa terjadi jika alat bantu tidak diatur dengan benar. Tri Juda Airlangga juga menyarankan agarpanitia SNBT seharusnya memastikan alat bantu tersebut memang digunakan untuk membantu pendengaran, karena ada orang yang akan terganggu jika tidak memakai alat bantu dengar.